Senin, 30 September 2013
Kesalahan Kecil Berujung Pukulan Guru
Seorang guru adalah pelita bagi muridnya. Guru hadir untuk memberikan ilmu yang tak terbatas kepada muridnya. Terkadang seorang guru harus memberikan banyak pengorbanan demi mengajar muridnya. Jasa seorang guru yang sungguh besar tidak dapat dinilai dengan suatu apapun hingga guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Namun ada satu kejadian yang mencoreng nama seorang guru. Dia dikabarkan telah menyakiti muridnya karena satu kesalahan yang kecil. Putra Andela adalah seorang pelajar di SMPN 69 Tanjung Duren Timur, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dia mengaku telah disakiti oleh guru olahraganya yang bernama Slamet dengan cara dijewer dan dipukul dengan sangat keras.
Kejadian ini mengakibatkan Putra mengalami pendarahan di telinganya hingga harus dibawa ke rumah sakit
Putra mengatakan kejadian ini bermula ketika apel sekolah. Seusai apel sekolah, Pak Slamet memberikan penjelasan bagi murid-muridnya. Ketika sedang berbicara, Putra Andela tiba-tiba memotong penjelasan tersebut. Pak Slamet rupanya sangat geram dan marah karena penjelasannya dipotong. Untuk memberikan pelajaran terhadap Putra, Pak Slamet menjewer telinga Putra dengan sangat keras.
Tak cukup dengan itu, Pak Slamet lalu memukul kepala Putra dengan tangan kosong sehingga telinganya terluka dan berdarah.
Ladies, setiap perbuatan memang mempunyai konsekuensi. Hukuman memang harus diterapkan kepada mereka yang bersalah agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dan mau belajar dari hal tersebut. Namun kita harus memperhatikan hukuman yang kita terapkan ke anak kita. Jika terlalu keras maka akan berakibat buruk pada anak tersebut. Hukuman harus diterapkan untuk mendidik bukan menghakimi seseorang karena tujuan dari hukuman itu adalah perubahan perilaku yang lebih baik. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk bisa menjadi lebih bijaksana dalam memilih hukuman bagi murid atau anak kita.
0 komentar:
Posting Komentar